Senin, 05 Oktober 2009

SEMUA TENTANG BLACKBERRY

Saat ini teknologi Handphone mulai bergeser ke era yang lebih maju. BlackBarry...
Seperti awal hadirnya GSM, teknologi yang menggusur AMPS dan Radio Pager awalnya sulit di gapai karena harganya mahal. kini hampir seluruh insan di indonesia sudah memiliki Handphone dan sudah jadi kebutuhan. Kini teknologi mulai menggabungkan seluruhnya kedalam sebuah perangkat yang lebih trend dibanding PDA. "BlackBarry". Mari kita saling berbagi informasi di sini tentang mainan baru ini...

Helikopter Apache AH-64

Helikopter Apache AH-64 adalah helikopter dengan 4 baling-baling, dua mesin, dan 3 roda pendaratan. Helikopter ini termasuk ke dalam golongan helikopter penyerang (serbu) yang dioperasikan oleh 2 orang kru. Heli Apache ini dikembangkan sebagai Model 77 oleh Hughes Helicopter untuk angkatan bersenjata Amerika Serikat menggantikan AH-1 Cobra. Pertama kali terbang pada 1 oktober 1975, AH-64 memiliki kemampuan sensor untuk mengambil alih target dan pengelihatan malam hari (night vision systems).

Persenjataan pada heli ini juga cukup mumpuni yaitu Chain Gun M230 30 mm yang terletak diantara roda pendaratan utama. AH-64 juga dilengkapi dengan mixture AGM-114 Hellfire dan Hydra 70 rocket pods.

Angkatan bersenjata Amerika memilih AH-64 dari pada Bell YAH-63 pada tahun 1976. Angkatan bersenjata Amerika memberikan kontrak pra produksi kepada Hughes Helicopter untuk membuat 2 unit AH-64. Pada tahun 1982 pihak angkatan bersenjata menyetujui produksi masal heli ini. McDonnel Douglas melanjutkan produksi dan pengembangannya setelah membeli Hughes Helicopter dari Summa Corporation pada tahun 1984. Produksi pertama AH-64D Apache Longbow dikirimkan ke angkatan bersenjata pada bulan maret 1997. dan pada bulan agustus 1997 Boeing dan McDonell Douglas bergabung untuk menjadi Boeing Company. Sekarang produksi AH-64 ini dilanjutkan oleh divisi Boeing Integrated Defense Systems.

Mengatasi Kepala Peyang Pada Bayi

Tidur terlentang pada bayi memang sangat berguna untuk mencega SIDS, namun jika bayi anda terlalu lama berada pada posisi tidur terlentang akan berakibat terjadinya ketidak normalan pada bentuk kepalanya yang disebut Flat head syndrome, atau lebih dikenal dengan kepala peyang.

Kepala peyang tak hanya bisa terjadi pada kepala bagian belakang saja, namun juga sisi samping kepala bayi. Hal ini biasanya disebabkan bayi terlalu lama berada pada posisi kepala miring ke kiri atau ke kanan saja saat tidur.

Selain posisi tidur, kepala peyang pada bayi juga disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu:

Craniosynostosis, yang merupakan sebuah keadaan medis dimana pembentukan antara tulang tenggkorak kepala pada bayi terbentuk secara prematur. Hal tersebut menyebabkan terjadinya ketidaknormalan pada bentuk tulang tengkorak kepala. Yang paling parah peyang yang disebabkan oleh Craniosynostosis dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada otak bayi anda sehingga harus segera ditangani.
Tidur terlentang, meski baik untuk mencegah SIDS, tidur terlentang yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan bentuk pada kepala bayi. Untuk itu sering-seringlah melakukan tummy time saat bayi anda bangun, untuk mengurangi frekuensi tidur terlentang pada bayi anda. Selengkapnya kepala peyang pada bayi

Virus H1N1 Lebih Ganas dari Perkiraan

Virus H1N1 yang menyebabkan flu babi masih dianggap enteng oleh masyarakat karena daya bunuhnya masih rendah. Baru-baru ini tim peneliti internasional mengungkapkan bahwa virus H1N1 ternyata lebih ganas dari yang selama ini diperkirakan.

Penelitian yang diketuai oleh virologis Yoshihiro Kawaoka menampilkan dengan detail gambar virus dan kualitas patogeniknya. Berbeda dengan yang selama ini dikira, ternyata virus H1N1 mampu menginfeksi bagian dalam sel di paru-paru, yang akan mengakibatkan pneumonia dan pada beberapa kasus, kematian. Virus flu biasa hanya menginfeksi satu sel pada sistem pernapasan atas.

"Ada kesalahpahaman tentang virus ini," kata Kawaoka, profesor patobiologikal dari UW-Madison School of Veterinary Medicine. "Orang mengira patogen virus ini serupa dengan flu biasa. Hasil studi kami memberi bukti nyata bahwa ia berbeda," katanya.

Kemampuan virus itu menginfeksi paru-paru, kata Kawaoka, sama menakutkannya dengan pandemi virus lain, misalnya saja yang terjadi pada tahun 1918 yang membunuh 10 juta orang di akhir Perang Dunia I. Penelitian Kawaoka juga menunjukkan, orang yang lahir sebelum tahun 1918 memiliki antibodi untuk melawan virus H1N1 yang baru.

Karenanya, mungkin saja virus ini akan lebih berbahaya dari pandemi sekarang, mengingat kemampuan virus ini berevolusi menjadi bentuk baru. Selain itu, makin banyak orang tertular virus ini, makin besar peluang virus ini berubah jadi mematikan.

Dalam penelitiannya, Kawaoka dan timnya menginfeksi beberapa hewan percobaan dengan virus flu biasa dan virus flu yang jadi pandemi. Ternyata, virus H1N1 lebih mudah menggandakan diri pada sistem pernapasan dibandingkan dengan flu biasa, dan menyebabkan lesi pada paru-paru.

Mitos Tentang Pernikahan

Pernikahan tidak harus untuk selamanya

Hari-hari ini, pernikahan ganda sangatlah umum. Kalau tidak berhasil, pikir orang-orang, keluar saja, tidak apa-apa lagipula, ini hanya secarik kertas. Sebaliknya, beberapa orang yang tidak ingin menjalani pernikahan demi pernikahan akhirnya memilih untuk hidup bersama, menghindarkan diri dari menandatangani segala sesuatu yang sah atau dari menikah di hadapan Tuhan.

Kedua pandangan tersebut pada dasarnya salah karena mengizinkan pasangan untuk datang dan pergi sesuka hati ketika mereka mulai merasa tidak puas dengan suatu hubungan. Tuhan merencanakan pernikahan sebagai lembaga yang permanen.

"Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging." (Kej. 2:23-24)

Adam dan Hawa mungkin tidak menandatangani dokumen apa pun, tetapi mereka menikah dan diberkati di hadapan Tuhan. Pernikahan mereka adalah suatu anugerah. Ikatan semacam ini tidak dapat dan tidak boleh dianggap enteng. Beberapa pasangan mengemukakan "perbedaan yang tidak dapat didamaikan" sebagai alasan untuk meninggalkan pernikahan. Dengan kata lain, mereka merasa tidak dapat bersama-sama lagi. Tetapi kita harus mengerti bahwa tidak ada dua orang yang akan menjadi pasangan yang sempurna.

Jadi, apa yang berperan serta dalam pembentukan sikap menganggap remeh pernikahan ini? Salah satu alasan utamanya adalah banyak pasangan yang tidak menempatkan Tuhan sebagai kepala rumah tangga mereka. Agar suatu pernikahan dapat berhasil, Tuhan harus ada di dalamnya. Dia mengajarkan bagaimana mengasihi, menjaga, dan bekerja bersama-sama sebagai satu kesatuan. Dia memberi kita hikmat rohani untuk membuat keputusan yang tepat dan memenuhi kita sehingga dapat menghasilkan buah-buah Roh Kudus.

Kita semua dapat mengingat suatu masa ketika kita membutuhkan kesabaran, kelembutan, atau pengendalian diri ekstra. Kasih yang tidak mementingkan diri sendiri dan penuh penyerahan diri semacam ini hanya dapat datang dari Kristus sendiri. Sebelum kita melepaskan suatu hubungan, kita harus berlutut dan berdoa kepada Tuhan kita untuk memohon kekuatan dan bimbingan. Ketika kita dapat menyerah pada Roh Kudus dan membiarkan Dia memimpin kita, kita akan melihat permasalahan dengan sudut pandang yang baru.

Efesus 5:21 menyatakan, "Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus." Ketika kita menghadapi masalah yang tampaknya sangat pelik, kita harus ingat untuk merendahkan diri dan saling mengasihi dengan lebih dalam lagi karena rasa kasih dan hormat kita kepada Tuhan. Tentu saja, merendahkan diri itu tidak mudah karena biasanya hal itu berarti kita harus melepaskan sesuatu yang kita yakini kebenarannya. Tetapi apa untungnya bersikukuh dan bersikap keras kepala kalau pernikahan menjadi retak?

Sebagian dari keindahan pernikahan adalah mampu bertahan dalam badai. Ketika kita dapat bertahan dalam badai, kita akan mendapati hubungan kita lebih kuat dan lebih baik lagi daripada sebelumnya.